Jumat, 31 Juli 2009

Jumat, 29 Mei 2009

WAWASAN NUSANTARA

Wawasan Nusantara berasal dari kata wawas dan nusantara. Kata wawas berasal dari bahasa jawa yang artinya pandangan. Kemudian kata itu diberi akhiran-an menjadi wawasan yang artinya cara pandang. Nusantara berasal dari kataq nusa dan antara. Kata nusa artinya pulau, sedangkan antara artinya berada di apit oleh …. Atau berada di tengah. Kata nusantara pertama kali di temukan dalm prasasti gunung wilis (1296 M), yang berasal dari kerajaan singasari. Jadi, wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD 1945 tentang diri an lingkungannya.


Tujuan wawasan nusantara adalah mewujudkan kondisi alamiah dan kondisi social yang harus dicapai dan harus di jadikan landasan untuk mencapai tujuan nasional. Dalam ussaha mewujudkan kondisi-kondisi yang diharapkan , sudah sejak lama bangsa Indonesia memperjuangkankan hak-haknya. Pada tahun 1609 negara-negra besar menuntukt kebebasan laut sehinggga lairlah tata laut yang di sebut The Freedom Of The High Seas. Kemudian ditentkan bahwa seetiap negaara ppulau berhak atas peairan laut sejauh 3 mil laut di ukur pada waktu air surut. Pada masa pejajaha n belanda, pemeriantahan colonial menentukan hokum laut Indonesia sesuai dengan hukum laut internatiaonal (batas 3 mil laut setiap pulau) dengan membuat undang-undang Teritoriale Zee en maritieme Kringen Ordonantie (peruran tentang laut tteritorial dan daerah maritim) pada tahun 1939. setelah bangsa Indonesia merdeka, pemerintah menganggap perlu dan merasakan bahwa hokum laut yang dibuata pada masa colonial belanda tidak sesuai lagi untuk memelihara keutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia, baik politis, ekonomi maupun hankamnas. Oleh karena itu pemeriantah Indonesia pada tanggal 13 desember 1957, mengumumkan apa yang kem udian terkenal dengan nama Deklarasi Juanda. Di sebut dengan Deklarasi Juanda karena ditandatanganin oleh Dr. Djuanda, perdana menterei Indonesia pada saat itu.

Dalam deklarasi itu disebutkan mengenai lebar laut wilayah Indonesia dari 3mil menjadi 12 mil laut, diukur dari garis-garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau-pulau Indonesia yang terluar (Point To Point Theory)

Pengakuan terhadap klaim hukum laut menurut wawasan nusantara bangsa Indonesia sangat penting, karena wilayah Indonesia bertambah dari 2.027.087 km2 menjadi 5.193.250 km2. itu berarti bertambah kira-kira 3.106.163 km2 atau kira-kira 145%. Namun, yang lebih penting dari itu yaitu pulau dan lautan di dalamnya menjadi manunggal utuh menyeluruh sesuai dengan asas wawasan nusantara.

Sabtu, 14 Februari 2009

SEBELAS AZAS KEPEMIMPINAN

SEBELAS AZAS KEPEMIMPINAN


1. Taqwa, ialah beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepada-Nya.
2. Ing Ngarsa Sung Tulada, yaitu memberi suri tauladan dihadapan
anak buah.
3. Ing Madya Mangun Karsa, yaitu ikut bergiat serta
menggugah semangat ditengah-tengah anak buah.
4. Tut Wuri Handayani, yaitu mempengaruhi dan memberi
dorongan dari belakang kepada anak buah.
5. Waspada Purba Wisesa, yaitu selalu waspada mengawasi,
serta sanggup dan memberi koreksi kepada anak buah.
6. Ambeg Parama Arta, yaitu dapat memilih dengan tepat mana
yang harus didahulukan.
7. Prasaja, yaitu tingkah laku yang sederhana dan tidak
berlebih-lebihan.
8. Satya, yaitu sikap loyal yang selalu timbal balik dari atasan
terhadap bawahan dan bawahan terhadap atasan dan
kesamping.
9. Gemi Nastiti, yaitu kesadaran dan kemampuan untuk
membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu
yang benar-benar diperlukan .
10. Belaka, yaitu kemauan, kerelaan dan keberanian untuk
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya.
11. Legawa, yaitu kemampuan, kerelaan dan keihlasan untuk
pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan
kepada generasi berikutnya.






Jumat, 06 Februari 2009

PERJUANGAN PENGEMBALIAN IRIAN BARAT

Untuk mengembalikan Irian Barat ke pankuan Ibu Pertiwi Perjuangan Dipomasi Pada tanggal 17 mei 1949 Indonesia dan Belanda mengadakan perundingan di Jakarta, yang kemudian di kenal dengan Persetujuan Roem Royen. Dalam persetujuan ini di capai kata sepakat untuk mengadakan Konferensi Meja Bundar KMB yang pelaksanaannya tanggal 23 Agustus-2 November 1949 di Den hag, Belanda. Hasil utama KMB adalah pengakuan Kedaulatan Repulik Indonesia Serikat dan mengenai status Irian Barat ditunda selama setahun setelah KMB. Tidak hanya perjuangan secaradiplomasi yang di lakukan Indonesia namun juga dengan melakukan konfrontasi ekonomi namun itu tetap
tidak berhasil. Ahirnya mungkin karena sudah jengkel presiden sukarno mengeluarkan suatu komando yang di kenal dengan Tri Komando Rakyat (TRIKORA) yang isinya sebagai berikut.




TRI KOMANDO

Kami Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Repulik Indonesia, dalam rangka politi konfrntasi dengan pihak Belanda untuk membebaskan Irian Barat telah memberikan intruksi kepada Angkatan Bersenjata untuk pada setiap waktu yang kami akan tetapkan menjalankan tugs kewajiban membebaskan Irian Barat Tanah Air Indonesia dari belenggu kolonialisme Belanda.

Dan, kini oleh karena Belanda masih tetap mau melanjutkan kolonialisme di tanah air kita Irian Barat, dengan memecah belah Bangsa dan Tanah Air Indonesia, maka kami perintahkan kepada rakyat Indonesia, juga yang berada di Irian Barat, untuk melaksanakan Tri Komando sebagai berikut.
1. Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua Belanda Kolonial.
2. Kibarkanlah Sang Merah Putih di Irian Barat Tnah Air Indonesia.
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati perjuangan kemerdekaan Indonesia

Yogyakarta, 19 Desember 1961
Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia/
Pimpinan Besar Revolusi Indonesia/Panglima Besar
Komado Tertinggi Pembebasan Irian Barat


SOEKARNO

Sebagai langkah awal pelaksanaan Trikora dibentuk suatu komando operasi yang diberi nama Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Komando ini dibentuk pada tanggal 2 Januari 1962, dengan tugas sebagai berikut.
a. Merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi-operasi militer, dengan tujuan mengembalikan Wilayah Propinsi Irian Barat ke dalam kekuasaan Negara Republik Indonesia.
b. Mengembangkan situasi militer di wilayah propinsi Irian Barat.

Panglima Komando Mandala Pembbasan Irian Barat dijabat oleh Brigadir Jendral Soeharto yang kemudian dinaikkan pangkatnya menjadi Mayor Jendral. Kolonel (Laut) Soebondo sebagai Wakil Panglima I, Kolonel (Udara) Leo Wattimena sebagai Wakil Panglima II, serta KOlonel Achmad Tahir sebagai Kepala Staf Gabungan.
Komando mandala melakukan operasi-operasi pembebasan Irian Barat dalam tiga fase, yaitu sebagai berikut.
1. Fase Infiltrasi (sampai akhir tahun 1962)
Dengan memasukkan 10 kompi militer ke sasaran-sasaran tertentu untuk menciptakan daerah bebas de facto. Kesatuan-kesatuan itu harus mengembangkan penguasaan wilayah dengan membawa serta rakyat Irian Barat dalm pejuangan dalam membebaskan perjuangan membebaskan wilayah tersebut.
2. Fase Eksploitasi/Serangan Terbuka (mulai awal 1963)
Denagn mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan, dan menduduki semua pos peertahanan musuh yang penting.
3. Fase Konsilidasi/Menegakkan Kekuasan (awal tahun 1964)
Denagan menegakkan kekuasaan repulik Indonesia secara mutlak di seluruh Irian Barat

Serangkaian aopersi pendaratan, baik melalui laut maupun udara dilaksanakan oleh Komando Mandala antara bualn Maret sampai bulan Agustus 1962 yang berahsil dengan baik. Opersi-operasi itu antara lain, Operasi Banteng, Operasi Srigala , Operasi Naga, Operasi Jatayu. Operasi-operasi tersebut kemudian disusul dengan serangan terbuka sebagai opeerasi penetuan yang disebut Operasi Jaayawijaya.
Selain operasi-operasi infiltrasi milite yang berhasil dengan baik, satu peristiwa heroic yang terjadi dalam usah pembebasan Irian Barat adalah terjadinya pertempuran di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962. Pertempuran Laut yang sebenarnya tidak seimbang terjadi antara tiga perahu bermotor torpedo Motor Torpedo Boat (MTB) Angkatan Laut RI dipimpin oleh Lksamana (Komodor) Yos Soedarso melawan kapal perusak dan Fregat Belanda yang didukung oleh pesawat jenis Neptue. Pertempuran berakhir dengan tenggelamnya MTB Macan Tutul, sehingga gugurlah Komodor Yos Soedarso dan Kapten Wiratno, sedngkan dua MTB lainnya, yaitu MTB Harimau dan MTB Macan Kumbang yang masing-masing ditumpangi oleh Kolonel Soedomo dan Kolonel Moersid, berhasil meloloskan diri.

Kamis, 29 Januari 2009

Siap... Graaak

Siap... Graaak


Bencana Lagi... Bencana Lagi...



Kopral Gendut menggeser duduknya, lebih dekat dengan Sang Guru Kopral Tukimin. Hari itu, mereka sengaja berkumpul untuk mendengar �ceramah� Pak Guru Kopral. Pasalnya, mereka begitu jerih mendengar berita belakangan ini, ketika gempa demi gempa, badai demi badai, bencana demi bencana bersusulan melanda bangsa Indonesia.



Belum surut dari ingatan bencana yang melanda Yogya, Porong, kini disusul kejadian di Pangandaran, Ciamis, dan Gorontalo.Korban bertaburan, ratusan hingga ribuan jiwa melayang, menghadap Sang Khalik, Tuhan yang Maha Esa. Semua harus diikhlaskan, semoga keluarga selalu tabah, dan bencana tak ada lagi di negeri ini. Itulah harapan para kopral di barak itu, tentu harapan kita semua.

�Bencana lagi� bencana lagi��, Kopral Gendut bergumam.
�Ada apa nDut?� Tanya sang guru Kopral, Tukimin.
�Bencana kembali datang melanda Ciamis, Pangandaran, dan sekitarnya. Apa kita ini mau kiamat to Pak Min ?�
�Itu terserah kepada Tuhan. Kita semua hanya bisa berdoa, pasrah kepada Tuhan. Bila Tuhan menghendaki, semua bisa terjadi. Maka, hanya satu kunci kita, berdoa dan berserah diri kepada Tuhan�, kata Pak Kopral Tukimin.
�Iya, mestinya kita begitu Pak Gendut�, Kopral Made Pasek menyela.
�Sudah pasti. Saya juga percaya begitu kok Pak Pasek. Tetapi kok ya bencana nggak henti-henti, gitu lho Pak Min�, kata Kopral Gendut pula.

Kopral Tukimin hanya bisa menampung semua yang dibicarakan dan dikeluhkan oleh Kopral Gendut dan para Kopral lainnya. Ia tahu betul, bahwa tak ada obat mujarab untuk menghentikan bencana alam. Bahkan para ahli di Badan Meterologi dan Geofisika pun tak punya obat mujarab membendung terjadinya gempa. Mereka hanya bisa mengamati, tetapi tak bisa membendung laju gempa dan bencana.

�Karena itulah kita harus selalu berdoa dan berserah diri kepada Tuhan. Ini berkali-kali saya sampaikan. Kita jadi manusia ini kecil sekali di hadapan Tuhan. Kita tak boleh sombong, tak boleh sewenang-wenang kepada siapapun, tak boleh sok kuasa, sok hebat, sok kuat, sok jago, dan segala sifat sok lainnya. Kita ini makhluk lemah, yang harus berserah dan bergantung kepada Tuhan�, Kopral Tukimin melanjutkan.

�Kita hampir kiamat��, seru Kopral Gendut.
�Hussss, kita tak boleh seperti itu. Soal kiamat bukan kewenangan dan keputusan manusia, tetapi itu hak Tuhan. Kopral gendut tak usahlah bicara begitu��, Kopral Made Pasek mengingatkan rekannya yang sering celamitan itu.


Begitulah para Kopral itu, ikut merasakan betapa bencana demi bencana yang terus melanda kehidupan sebagian warga masyarakat di negara ini. Tentu hal itu menjadi keprihatinan mereka juga, sebab ada di antara keluarhga rekan mereka yang menjadi korban bencana. Ada yang rumahnya roboh, hancur, bahkan ada yang keluarganya jadi korban hingga meninggal dunia.

Mereka siap untuk ditugaskan. Dari awal sejak terjadinya gempa tektonik maupun tsunami dan semburan awan panas merapi hingga lumpur panas di Porong Sidoarjo, para kopral itu semuanya siap untuk ditugaskan di tempat itu. Mereka sungguh memiliki rasa senasib sepenanggungan yang luar biasa. Mereka siap untuk ikut digilir bekerja bhakti demi membantu para korban bencana. Mereka sadar betul, kalau tak bisa membantu dengan uang, mereka bisa membantu tenaga untuk bekerja bhakti di sana.

Dan itulah yang berhasil ditanamkan oleh Sang Guru Kopral Tukimin. Ia berhasil mendidik para Kopral di barak itu, untuk menjadi prajurit yang tanpa pamrih dalam membantu sesama, termasuk bila bertugas membantu korban bencana yang hari-hari belakangan ini banyak melanda negeri ini.
(Patriot)

Jumat, 02 Januari 2009

BAHAY LATEN KOMUNIS

komunisme di negeri ini belumlah musnah. pergerakan komumis saat ini tidak seperti komunis pada tahun sebelum 1965. mereka melakukan pergerakan dibawah permukaan. bnyak modus yang merekan gunakan untk menarik simpatisan, salah satunya melalui perantara sebuah organisasi. baik organisasi formal/informal. menurut saya dengan strategi ini mereka dengan mudah mendoktrin kita lewat program-program organisasi. dan hal ini yang perlu kawan semua untuk di ketahui. apabila kawan ingin masuk menajadi anggota sebuah organisasi alangkah baiknya ditelusuri terlebih dahulu kegiatan-kegiatan yang organisasi tersebut lakukan apakah cenderung menjerumus kepada hal-hal yang berbau komunis atau tidak. dan yang terpenting adalah organisasi tersebut berdiri dengan berlandaskan pancasila sebagai dasarnya.


Sabtu, 27 Desember 2008

WAWASAN KEBANGSAAN

cara pandang kita terhadap bangsa, dan nusantara, selama ini wawasan kebsangsaan sudah luntur bahkan disekolah" pun sudah mulai dihapuskan entah kenapa, akhirnya perasaan untuk cinta tanah air pun luntur,
jangan kan untuk mencintai tanah air, lagu kebangsaan Indonesia Raya saja banyak yang tidak hafal tapi kalo lagu jablai???

okeh karena itu saya akan coba menjabarkan tentang wawasan kebangsaan.
Adax beberapa daerah yang beruasaha/ingin memisahkan diri dari NKRI adalah salah satu akibat dari mulai lunturx wawasan kebangsaan oleh karena itu Peningkatan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air penting untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama untuk mempertahankan dan menjaga pulau-pulau kecil terluar yang selama ini belum dikelola secara maksimal.


WAWASAN NUSANTARA

Wawasan Nusantara sebagai Perekat, Terancam

BERBAGAI pergolakan daerah yang menuntut pemisahan diri, menunjukkan makin
mengendurnya tali perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Tali perekat
persatuan dan kesatuan bangsa itu bagi banyak negara berbeda. Ada yang
mendasarkannya kepada kesamaan ideologi, ras, etnis, asal-usul, agama,
wawasan, ketokohan pemimpin sebagai pemersatu dan lain-lain. Indonesia
sebagai masyarakat majemuk, tali perekat itu ada pada ideologi, dalam hal
ini Pancasila serta cara pandang bersama yang kita namakan Wawasan
Nusantara.

Banyak negara, tali perekatnya adalah ketokohan atau kepemimpinan seseorang
sebagai pemersatu. Sering disebut sebagai contoh, antara lain Josef Broz
Tito dari bekas Yugoslavia. Bangsa kita di masa perjuangan dulu juga
mengandalkan kepada ketokohan pemimpin sebagai perekat bangsa dalam diri
Bung Karno dan Bung Hatta yang dijuluki dwitunggal. Tapi di samping
ketokohan itu, maka perekat paling lestari sebenarnya adalah kesepakatan
bersama menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.

Namun era Bung Karno dan Bung Hatta sudah lama berlalu. Sedang perekat
paling utama, paling mendasar dan paling lestari yaitu Pancasila,
akhir-akhir ini mendapat banyak tantangan. Dalam arti, dasar negara yang
disepakati para pendiri negara tersebut oleh berbagai pihak tidak lagi
diterima secara utuh sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
LANTAS apa lagi yang tersisa yang dapat dijadikan sebagai perekat bangsa?
Dalam masyarakat yang sangat majemuk seperti Indonesia, tidak mudah
menemukan tali perekat dimaksud. Satu-satunya yang dapat dijadikan sebagai
tali perekat sebenarnya adalah Pancasila. Di samping itu, adanya wawasan
yang sama dilandasi oleh sejarah perjuangan bangsa, proklamasi, konfigurasi
wilayah, letak geografis dan kebersamaan.

Selain Pancasila, maka cara pandang bangsa yang sama, dapat dijadikan
landasan pemersatu, yaitu Wawasan Nusantara. Namun Wawasan Nusantara ini
pun akhir-akhir ini tengah menghadapi tantangan, tercermin dari tuntutan
beberapa daerah memisahkan diri dari RI. Karenanya menurut Dr Hasyim
Djalal, eksistensi Wawasan Nusantara tengah menghadapi ancaman (Kompas,
13/11/1999).

Kita sependapat dengan Dr Hasyim Djalal yang adalah salah seorang pimpinan
delegasi RI ke Konferensi Hukum Laut Internasional PBB III (1973-1982),
karena dengan pemisahan diri beberapa daerah menjadi negara merdeka, maka
prinsip Wawasan Nusantara yang mengatakan, perairan/laut bukan pemisah tapi
menjadi penghubung antara pulau yang satu dengan pulau yang lain, menjadi
kehilangan makna. Suatu konsepsi kewilayahan yang dengan tepat dan
strategis dirumuskan dalam "Deklarasi Djuanda" tanggal 13 Desember 1957.
Prinsip Wawasan Nusantara inilah yang diperjuangkan Indonesia di forum
Konferensi Hukum Laut PBB I (1958), II (1960) dan III (1973-1982). Dan
prinsip Wawasan Nusantara itu sendiri telah diakui oleh masyarakat
bangsa-bangsa dengan dituangkannya asas Negara Nusantara dalam konvensi
hukum laut internasional 1982 yang telah berlaku sejak tahun 1994.

JADI, apabila sekarang berbagai daerah menuntut pemisahan diri dari
Indonesia, maka tuntutan itu sama saja dengan mengingkari dan meniadakan
Wawasan Nusantara sebagai pemersatu dan tali perekat bangsa, padahal dunia
internasional sendiri sudah mengakuinya. Sebab dengan pemisahan itu, kita
tidak bisa lagi mengatakan, perairan/laut bukan pemisah justru menjadi
penghubung antara pulau yang satu dengan pulau yang lain dari Sabang hingga
Merauke, karena perairan kita menjadi terkotak-kotak, dipisah oleh
laut-laut bebas.(http://www.indo-news.com/)


Kamis, 25 Desember 2008

SEBAGIAN DARI TNI AD

SEBAGIAN DARI KEKUATAN TNI AD


kavaleri


Raider


kopassus


Skuadron Penerbad


Selasa, 23 Desember 2008

HARI JUANG KARTIKA

ovan kurniawan mengucapkan selamat hari juang kartika bagi segenap prajurit TNI AD

"robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasadku ini,Tetapi jiwaku yang dilindungi Benteng Merah Putih akan tetap hidup tetap menuntut bela siapapun lawan yang kuhadapi"...
Amanat panglima besar jendral sudirman (Alm)

Senin, 22 Desember 2008

SMP Kartika Meraih 7 Medali Emas

ImageBalikpapan(16/12), SMP Kartika V-1 Balikpapan mengukir prestasi gemilang di bidang olah raga Tae Kwon Do dengan meraih 16 medali pada kejuaraan Tae Kwon Do tingkat pra Junior se- Balikpapan dan 3 medali diraih pada Kejuaraan Tae Kwon Do Se-Kaltim “ Piala Bupati Kutai Barat” yang kedua even ini berlangsung pada bulan Nopember Tahun 2008 baru-baru. ini. Puluhan medali yang diraih tersebut berjumlah 19 medali, dan 7 diantaranya adalah medali emas yang dipersembahkan oleh : Desi, Hasriani, Ririn K, Hasan, Hafit Adetya, Jasriani dan Luffy. Sementara 5 medali Perak diraih oleh : Isabela, Nur Aini, Marcella, Murni Reni Prastiwi dan Shinta. Kemudian 7 medali Perunggu dipersembahkan oleh : Alfian, Dina,Rika, Frendly, Rika Cahya Ningrum, Dewidan Fajar Subhan.

Sample Image

Kabekangdam VI/Tpr Kolonel CBA Erick Sitanggang selaku pembina Tae Kwon Do Anak Ranting SMP Kartika V-1 seusai memberikan hadiah kepada para peraih medali di SMP Kartika V-1 Balikpapan Senin (15/12) , menuturkan sangat bangga dan bahagia melihat keberhasilan SMP Kartika ini dalam berprestasi di bidang Tae Kwon Do .

Prestasi ini sangat menggembirakan meskipun baru sekitar 1 tahun mengikuti latihan namun sudah dapat mengukir prestasi yang sangat memuaskan. Namun demikian jangan kita terlena dengan keberhasilan ini tapi hendaknya terus dikembangkan dengan cara terus belajar dan meningkatkan kemampuan untuk mengejar dan meraih prestasi yang sebanyak mungkin.

Kabekangdam VI/Tpr Kolonel CBA Erick Sitanggang yang dalam kesempata itu didampingi Ny. Erick Sitanggang (Bantu SMP Kartika) dan Kepala SMP Kartika V-1 Supriyanto S.Pd, juga menyampaikan terima kasih yang tulus kepada pelatih Tae Kwon Do Kopda Manalu bersama empat orang rekannya atas kerja kerasnya sehingga keberhasilan ini dapat dicapai.
news from www.kodam-tanjungpura.mil.id

LATGAB ANTI TEROR TNI & POLRI

latgab tni polri dimaksudkan untuk mengantisipasi serangan teroris terhadap obyek vital negara pada perayaan natal dan tahun baru. latihan ini melibatkan salah satunya satuan elit yang katanya kekuatannya, kemampuannya tiga kali lipat dari pasukan infanteri biasa yaitu bataliyon infanteri raider.



RASA PERSATUAN DAN KESATUAN

Indonesia adalah negara kepulauan dengan banyak suku adat budaya di dalamxa. kebanyakn penduduk Indonesia memandang perbedaan ini dari segi negatifnya perlu di ketahui bahwa hal ini dapat merugikan bangsa dan negara mengapa, sebagai contoh kalo kita sedang jalan nich n ketemu orang yang tak kita kenal trus biasanya untuk memulai perkenalan hampir semua mengawalinya dengan kalimat orang mana mas? gituya

kalo bukan sedaerah/satu suku jadi males untuk meneruskan perkenalan itu. jelas kalo begini caranya persatuan dan kesatuan tidak akan tercipta. dan apa bila kita open terhadap perbedaan ini kita tidak memandangnya dalam pertemanan dalam kehidupan bermasysrakat maka pasti persatuan dan kesatuan akan tercipta dan keuntungan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

jadi apabila ditanya seperti itu, sampean orang mana mas? maka saya akan menjawab, saya orang indonesia!!!!!